Saturday, May 07, 2005

fragmen tentara dan sang bapak

Ini kisah tentang seorang bapak di Klaten di jaman orde baru yang anaknya seorang tentara. Dia mendapat kabar bahwa anaknya sudah berada di Jakarta dan baru saja pulang dari timor-timur. Suatu ketika Si Bapak mendapat telepon dari anaknya di Jakarta. Setelah menanyakan khabar dan bercakap-cakap melepas kangen, tiba-tiba si anak berkata :

“ Pak, waktu di timor-timor kemaren ada anak yang kena granat dan buntung ke dua kakinya. Tangannya juga tinggal satu . Dia nggak tau harus pergi kemana. Saya sedang mengusahakan agar si anak bisa kita bawa dan tinggal di rumah kita kelak “. Si Bapak menghela nafas

“ Nak, memang mulia niatmu, tetapi bukan kita yang harus yang menolong. Tinggal dengan orang yang cacat sungguh akan membebani kita. Kita punya kehidupan sendiri. Kehidupan kita akan terganggu. Kita akan direpotkan olehnya”

“ Tapi Pak, saya sangat ingin agar dia bisa tinggal serumah dengan kita “

“ Tidak ! kamu harus pulang dan lupakan dia. Dia akan tau kemana kemana dia pergi . Bapak tidak akan setuju. “

bruk !…tuuuuut.. tiba-tiba terdengar gagang telepon di banting oleh si anak !. Si Bapak kaget dan maklum anaknya marah nggak dituruti kemauannya.

Beberapa hari kemudian. Si Bapak mendapat telpon lagi. Tapi kali ini dari komandan anaknya yang mengabarkan bahwa anaknya meninggal dan diduga bunuh diri.

Si Bapak segera ke jakarta dengan penerbangan pertama. Dilihatnya jenasah si buah hati yang terbujur kaku dengan sedih. Si bapak menangis. Anaknya meninggal karena minum racun serangga. Hati si Bapak hancur. Dan dia tambah terguncang ketika melihat jenazah anaknya. Sesuatu yang selama ini belum di ketahuinya. Dua kaki si anak sudah buntung dan tangannya tinggal satu.

***

Ah..kadang-kadang kita juga masih sering bersikap seperti si Bapak…kita dengan mudah cinta pada orang yang cantik, yang sehat, yang menyenangkan…cenderung menjauhi orang-orang yang tidak menyenangkan kita. Kita sebel sama tukang ojek yang bau keringatnya asem banget, geram kalau satu lift dengan kurir atau driver yang baunya menyengat… astaghfirullahaladzim. Masih ada juga rasa sombong dalam diri kita yang atas izin Allah hanya sedikit lebih wangi, sedikit punya kepintaran dan harta berlebih. Bukankah setan diusir dari surga karena kesombongannya ? bukankah qorun, abrahah, fir’aun juga dibinasakan karena kesombongannya.

Ah..ternyata aku juga masih sering berbuat sombong dan dosa…

Mari kita mencintai dan menerima orang apa adanya.

Hayat

Penikmat seni dan sayur asem

* just rebuild the story

Bahkan Nabi Musa-pun belajar pada Khidr

Siapa yang tidak nanap membaca mu’jizat Nabi Musa

laut merah bisa dibelah,

ular bisa dilahirkan

hanya dari tongkat usangnya


Fir’aun yang menggentarkanpun

dihadapinya

tapi tahukah kamu mengapa Allah masih mengirimkan

Khidhr kepadanya, menguji kesabarannya, menihilkan kesombongannya ?

Tuesday, May 03, 2005

konglomerat dan anaknya

Pernah, seorang yang sangat kaya di jaman orde baru mengajak anaknya ke pedalaman klaten. Tujuannya untuk menunjukkan kepada anaknya bagaimana orang-orang miskin tinggal. Mereka tinggal disana kurang lebih satu minggu. Semacam program home stay gitu. Apakah mereka menyogok atau mengintimidasi lurah untuk bisa menyamar dan tinggal dikeluarga petani, aku nggak tau pasti.

Dalam perjalanan pulang, setelah pesawat lepas landas dari Bandara Adisucipto menuju Jakarta, si konglomerat bertanya :

“ Hi son !, Gimana ? kamu sudah lihat bagaimana orang-orang miskin tinggal “
“ Sudah, Dad ! “ Acuh tak acuh dia menjawabnya.
“ Kita punya teras yang mencapai halaman depan, mereka punya seluruh cakrawala.
Kita punya kolam renang di halaman belakang, sungai jernih mereka tak berujung.
Kita punya lampu taman dari italy, mereka punya seluruh bintang di langit
Kita membeli makanan, Mereka menanamnya sendiri
Kita punya pembantu yang melayani kita, mereka bergotong royong saling membantu
Kita punya alarm,satpam,dan tentara yang bisa dibeli untuk melindungi kita,
Meraka punya teman yang saling melindungi “
Si konglomerat dheleg-dheleg.
“ Thanks dad ! sudah ditunjukkan bagaimana miskinnya kita “

Hayat
Penikmat seni dan sayur asem

* just rebuild this story

Happy B'day Sir !

Happy b’day Sir !

Selamat ulang tahun, Ya Nabi kekasih Allah
Aku belum tahu banyak tentang engkau,
Tetapi keteladanan yang engkau limpahkan
Sungguh membuat aku terkesan

Engkau rela tidur di depan pintu
Karena enggan mengganggu tidurnya Aisyah
Tidak jua pergi tidur di rumah siapa-siapa, karena menjaga perasaannya
Karena malam itu adalah malam Aisyah

Di kali lain, engkau tegas menolak
Kekayaan,jabatan,wanita-wanita cantik yang ditawarkan
Pembesar kafir quraisy
Bahkan dengan lantang engkau berkata
“ Seandainya matahari dan bulan diberikan ke padaku, aku tidak akan meninggalkan Allah SWT ! “

Engkau lembut dan sangat mencintai putrimu Fatimah
Tetapi engkau juga tak segan
Akan memotong tangannya apabila dia mencuri

Engkau berniaga dengan jujur
Engkau sangat menghormati tamu,
Engkau memperlakukan orang yang beragama lain dengan baik
Bahkan melindunginya
Menyuapi pengemis buta yang membencimu
Menjenguk - orang yang melempari wajahmu dengan kotoran onta – kala si orang itu sakit.
Tapi ketika urusan Aqidah
Lakum dinukum waliadin !

Ah …
Rasanya aku amatlah hina dina dihadapanmu
Mengingat perbuatanku selama ini
Tapi aku mohon
Berilah aku syafaatmu di akhirat kelak
Mesti kadang aku lupa mengirimkan sholawat kepadamu

Ya Allah Yang Maha perkasa
Masukkanlah aku ke dalam salah satu pengikut Nabi besar Muhammad SAW
Amin

22 April 2005, Mengenang kelahiran beliau